Komisi X Desak Kemenpora Susun Rekayasa Teknologi Selamatkan Proyek Hambalang
Komisi X mendesak Kementerian Pemuda Olahraga bersama Direktorat JenderalPekerjaan Umumuntuk segera menyusun rencana rekayasa teknologi dalam rangka penyelamatan proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Sentul, Jawa Barat.
Pasalnya, dikhawatirkan mega proyek yang digagas pada 2003-2004ini akan ambruk atau malah justru makin merugikan negara. Hal ini terungkap ketika Komisi X melakukan kunjungan spesifik ke proyek P3SON, Hambalang, Rabu (11/09).
“Dari hasil pengamatan kami langsung ke lokasi proyek Hambalang,memang harus ada rekayasa teknologi terhadap proyek ini. Jangan sampai proyek yang sudah dibangun ini akan ambruk atau menambah kerugian negara yang semakin besar. Oleh karena itu kita mendesak Kemenpora dan Dirjen PU untuk membuat rekayasa teknologi,” desak Anggota Komisi X Zulfadhli di Hambalang.
Anggota yang akrab disapa Zul ini mengaku pihaknya akan berusaha mengamankan proyek ini agar tidak semakin merugikan negara, namun belum ditentukan lebih lanjut bagaimana proyek ini ke depannya. Sedangkan, keinginan dari Kemenpora ingin tetap melanjutkan proyek ini.
“Kita belum berbicara bagaimana lanjutannya proyek ini, tapi paling tidak kita mengamankan dulu proyek ini. Setelah anggaran untuk pengamanan proyek inikita tetapkan,baru akan dibicarakan bagaimana tindaklanjut daripada proyek ini kedepan. Kemenpora ingin melanjutkan proyek ini, namun Komisi X belum bisa memberikan pandangan terhadap itu,” tambah Politisi Golkar ini.
Dari hasil kunjungan ini, Zul mendapatkan informasi bahwa untuk rekayasa teknologi dibutuhkan Rp 100 miliar. Namun, pihaknya meminta rincian lebih detail. Hal itu pula diakui Ketua Komisi X Agus Hermanto.
“Kita ingin tahu dari pihak kontraktor, berapa biaya yang dibutuhkan untuk rekayasa teknologi ini, baik untuk penguatan konstruksi bangunan dari seluruhnya. Kira-kira ini membutuhkan Rp 100 miliar, dan ini yang akan menjadi kajian kami,” ungkap Agus.
Dalam kunjungan kedua ke Hambalang ini, Agus menilai tidak dijumpai kerusakan yang signifikan. Namun, ada beberapa rekonstruksi dan perubahan agar tidak muncul kerusakan bangunan yang sudah ada.
“Ke depan, ini menjadi tugas Panja Hambalang. Apakah akan memanfaatkan pembangunan yang ada, ataupun hanya membiarkan saja. Bangunan yang sudah ada, tentu akan lebih baik jika ditingkatkan dan dilanjutkan,” harap Politisi Demokrat ini.
Dalam kunjungan spesifik ini, Anggota Komisi X didampingi beberapa jajaran Kemenpora, dan pihak Adhi Karya selaku kontraktor induk proyek. Walaupun cuaca panas, Anggota Dewan tetap semangat meninjau setiap lokasi, sembari mendengarkan penjelasan langsung dari pihak kontraktor. (sf), foto : sf/parle/hr.